Penyejuk Hati

1031 Words

POV Zein “Liburan terus …!” sindir Damar saat menandatangani pengajuan cutiku. “Yang penting kerjaan selesai.” Aku menyandarkan diri di sofa ruangan Damar, aku sengaja mengajukan permohonan di jam istirahat agar lebih santai. “Mama udah kangen banget sama Zee dan Edo. Sama anak kandungnya malah nggak, mau menghilang saja aku,” ujarku membuat Damar terkekeh. “Lah sama, aku juga selalu dinomor sekiankan,” keluh Damar membuat kami terkekeh bersama. Malang sekali nasib kami yang sesama anak tunggal. Aku menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat dan bergegas pulang. Setelah tiba di rumah yang sepi, aku segera menghubungi trio kesayanganku lewat video call. Di layar, aku melihat senyum lebar Edo yang bermain dengan riang, serta istriku tercinta yang tersenyum bahagia di samping Mamaku. Mereka s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD