Bandung Dua minggu di rumah sakit pasca sadar dari koma dan tiga minggu di rumah Mama yang di Surabaya, akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke Bandung. Semua terbengkalai termasuk pekerjaan. Namun semua itu tidak berarti bagiku. Bertemu kembali dengan Zein sudah merupakan hal yang paling berharga. “Kalau Mas dipecat dari Tama Grup bagaimana, Sayang?” pertanyaan Zein yang entah keberapa kali, aku tidak lagi bisa menghitungnya. “Mas langsung kerja saja besok, ya,” rayunya padaku dan aku menggeleng. Berita hilang hingga kembali ditemukannya Zein sudah sampai ke keluarga besar baik dari pihakku dan pihak keluarga besarnya. Damar memaklumi itu, sempat posisi Zein akan digantikan dari perusahaan tapi entah kenapa Damar sepemikiran denganku bahwa Zein akan kembali lagi bersama kami cepat at

