Selin Pingsan

1091 Words

--- Kakek tidak banyak bicara sejak mereka duduk bersama. Hanya diam. Menatap cucunya dengan tatapan yang menyelam dalam, seakan sedang membaca lembar demi lembar cerita yang tertulis di wajah Vasko. Vasko menggeliat kecil. Perasaan tidak nyaman menjalari punggungnya seperti kabut yang enggan menghilang. "Ada apa, Kek?" suaranya lirih, nyaris seperti bisikan, pecah di antara kesunyian yang menegang. Kakek tersenyum samar. Senyum yang menyimpan lautan kasih, sekaligus kerinduan yang dalam. Tangan tuanya yang hangat, beraroma minyak kayu putih dan kenangan masa lalu, perlahan mengusap pipi tampan Vasko. “Tidak ada apa-apa. Kakek hanya sedang rindu sama kamu,” jawabnya dengan suara yang berat, seperti keluar dari palung waktu yang panjang. Vasko mengernyit malu, senyum tipis tergambar d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD