Tak Ada Perkembangan

1325 Words

“Aa’ baru selesai?” Aku duduk di hadapan Ganda, menikmati makan malamku. Ganda menjawab pertanyaanku dengan anggukan, lalu dia mengambil tisu dan membersihkan sudut bibirku dari sisa saos yang menempel. Aku segera mengambil tisu dari tangannya dan melanjutkan untuk mengelap sendiri. “Mau pulang bareng atau tetap di sini?” Ganda sudah mengetahui kondisi Kak Damar, mudah baginya untuk mendapatkan informasi itu. Namun, Ganda baru saja mengetahui bahwa bunda juga harus ikut dirawat. “Masih mau di sini,” lirihku. “Ya sudah, habiskan makannya.” Belum selesai makan, ponselku berdering. Segera kuangkat karena aku telah menunggu orang ini sejak tadi. “Halo, Kak Dim, aku di kafetaria. Ok, Kak.” Dalam sekejap, panggilan terputus. Dimas tiba dan bergabung dengan aku dan Ganda, aku memintany

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD