Adu Mulut di Ruang Bos

1324 Words

Aku mengetuk pintu ruangan Bu Sania, dan tak lama kemudian terdengar suaranya dari dalam. “Masuk!” Aku dan Vidya melangkah masuk bersamaan. Bu Sania duduk di kursinya, dengan berkas-berkas tersusun rapi di atas meja. Tatapannya bergantian meneliti kami berdua, lalu berhenti tepat di wajahku. “Duduk,” ucapnya singkat. Kami berdua pun duduk di depan meja kerjanya. Suasana hening beberapa detik, sampai Vidya tiba-tiba angkat suara. “Bu, saya harus bicara,” ucapnya cepat, seakan takut kalau kesempatan itu hilang. Bu Sania mengangguk. “Silakan.” Vidya membenarkan duduknya, lalu menoleh padaku dengan tatapan sinis sebelum menatap Bu Sania lagi. “Saya ingin meluruskan soal laporan kemarin. Menurut saya, keterlambatan itu bukan salah saya. Tara yang terlalu lambat, terlalu ceroboh, bahkan—

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD