Seusai melepas kepergian Erlan, Deya masuk ke dalam dengan perasaan berbunga-bunga. Beginikah rasanya jatuh cinta pada suami sendiri? Senyum tak lepas dari wajahnya. Deya meraba bibirnya beberapa kali. Jejak ciuman Erlan masih terasa begitu kuat. Selanjutnya Deya menelpon Vira. Dia ingin mengajak Vira spa di salon kecantikan. Dia yakin Vira bisa menemaninya karena dia masih sama dengannya, menunggu panggilan kerja yang belum jua datang. Vira pasti bebas. “Halo assalamu’alaikum Dey.” Suara Vira terdengar begitu cempreng dari ujung telpon. “Wa’alaikumussalam Vir. Kamu lagi apa?” “Nggak ngapa-ngapain Dey. Tadi abis masak, sekarang ngemil kacang. Ya ginilah rasanya jadi pengangguran menunggu panggilan kerja. Bosen... Kamu sendiri lagi apa?” “Nah kabar bagus nih.. Kamu mau nggak nemeni aku

