Keesokan pagi, ketika Sierra terbangun, dia tidak dapat menemukan Ans di sisinya. Ternyata, Ans sudah bangun terlebih dahulu, kemudian membuatkan sarapan untuk Sierra. Setelahnya, bocah tampan itu membawa sarapannya sendiri dan duduk di sofa sambil menonton TV.
Sierra melirik program berita yang sedang disiarkan di TV dan kemudian melihat mangkuk makanan yang berisi sarapan Ans dengan tercengang, “Ans, bukankah Ibu sudah melarangmu untuk tidak memasuki dapur sendirian? Apakah kamu tidak tahu, dirimu saat ini masih sangat kecil untuk memaksakan diri bekerja di dapur. Itu sangat berbahaya?”
Dengan wajah berbinar dan senyum manisnya, Ans menjawab “Tenang saja bu, Aku sudah sangat berhati-hati.”
Dengan gelengan kepala, Sierra mendekati sang putra dan mencium pipi chubby nya dengan perasaan sangat bersalah di dalam hatinya. Ketika mereka masih tinggal di kediaman Raeschell, Ans tidak perlu memasuki dapur sama sekali untuk membuat makanan, semua pendidikan yang ia dapatkan adalah pendidikan terbaik. Guru privat yang disiapkan semua adalah yang terbaik di bidangnya masing-masing.
Tetapi saat ini, semua pendidikannya terhenti, sehingga Sierra merasa sangat khawatir. Dia benar-benar harus segera mencari pekerjaan secepat mungkin, kemudian segera mendaftarkan Ans ke sekolah setelah mendapatkan cukup uang.
Setelah menyelesaikan sarapan buatan Ans dengan cepat, Sierra segera membuka kembali komputernya dan memeriksa lamaran pekerjaan yang kemarin dikirimnya. Hanya ada satu email di kotak surat. Jantung Sierra berdebar kencang ketika melihatnya, bahkan tangannya sedikit gemetar saat mengarahkan kursor untuk membuka surat tersebut.
“Terima kasih Tuhan. Ini sangat luar biasa sekali, Aku baru saja mengirimkan surat lamaran kerja kemarin, dan ternyata hari ini sudah ada yang membalasnya.” Sierra bergumam dengan wajah penuh senyuman dan mulai membaca email tersebut.
Alamat ini..?
Kening Sierra berkerut dalam. Dia merasa tidak asing dengan alamat yang tertera di email itu. Alamatnya sangat dekat dengan kediaman keluarga Raeschell.
Sejenak keraguan merajai hati Sierra, tetapi setelah menguatkan hatinya, akhirnya ia tetap membalas email itu untuk mengkonfirmasikan waktu wawancara.
Dalam lima tahun ini, meskipun Sierra adalah seorang Nyonya Muda kediaman keluarga Raeschell, tetapi ia tidak pernah sekalipun muncul di acara apapun yang diselenggarakan oleh keluarga Raeschell, baik acara besar ataupun acara kecil yang mengundang orang luar, Sierra tidak pernah muncul. Bisa dibilang ia adalah istri yang disembunyikan, hidupnya sama seperti novel-novel yang pernah ia baca, kehidupan dalam pernikahan tersembunyi. Sierra meyakinkan dirinya, ia tidak perlu takut ada orang yang mengenali siapa dia di masa lalu.
“Ans, Ibu akan pergi wawancara siang ini. Apakah kamu bisa di rumah menunggu Ibu kembali? Kamu bisa melanjutkan membaca buku tentang pesawat yang kemarin belum selesai. Bagaimana?” Sierra mengelus rambut Ans yang terasa begitu lembut dan halus sambil meminta izinnya. Bukannya Sierra senang meninggalkan Ans, bagaimanapun, rasanya tidak pantas pergi wawancara kerja dengan membawa seorang anak bersamanya.
Dengan senyum ceria, Ans menganggukkan kepalanya, bahkan turut serta membantu Ibunya memilih pakaian yang akan digunakan untuk pergi wawancara itu. Dengan hati penuh semangat, Sierra mengganti pakaian rumahnya dengan pakaian yang telah dipilih oleh Ans dan kemudian bergegas pergi dengan membawa dokumen lamaran kerjanya.
Walaupun tidak memiliki lisensi dokter, Sierra memiliki lisensi sebagai ahli gizi. Saat Ans lahir, tubuhnya sedikit lemah, dan kesehatannya tidak begitu baik. Untuk menjaga pertumbuhan Ans tetap baik, Sierra belajar sendiri tentang ahli gizi dari buku-buku dan panduan yang ia dapatkan di internet. Kemudian dia mengikuti ujian jurusan ahli gizi dan tanpa diduga ia berhasil mendapatkan lisensinya.
======
Setelah perjalanan yang cukup lama, akhirnya Sierra tiba di tempat wawancara kerja. Area itu adalah area perumahan kelas atas, orang-orang yang tinggal disini umumnya adalah orang-orang kaya.
Dulu, walaupun Sierra tidak pernah keluar dari rumah ataupun menghadiri acara-acara formal, ia tetap mencoba untuk mempelajari dan mengenal orang-orang yang berada di lingkaran aristokrat. Tujuannya dulu adalah agar jika suatu hari nanti Daniel mengajaknya mengikuti acara tersebut, Sierra tidak akan mempermalukan Daniel dengan ketidaktahuannya. Tetapi, semua hanya angan-angan belaka.
Mengingat masa itu, sudut bibir Sierra terangkat dan menampilkan senyum mengejek untuk dirinya sendiri. Saat itu, dia masih sangat muda dan tidak kenal takut, dia terlalu naif dan polos sehingga dia meyakini bahwa apapun akan tercapai jika dia terus berusaha keras untuk mendapatkannya.
Perlahan taksi yang ditumpangi Sierra mengurangi kecepatan saat memasuki gerbang area perumahan ekslusif itu. Tanpa sadar, Sierra melihat sekilas ke arah kediaman Raeschell, dan saat ia tersadar apa yang sedang dilakukannya, Sierra langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain dan taksi yang ditumpanginya berbelok ke arah alamat yang dituju.
Sebuah mobil militer Humvee berwarna hitam melaju menuju kediaman Raeschell, dari jendela yang setengah terbuka, terlihat jelas wajah seorang pria yang sedingin pisau bedah. Daniel mengerutkan kening saat sekilas melihat seseorang yang berada di dalam taksi yang baru saja melewatinya. Dia segera mengalihkan pandangan ke luar jendela untuk memastikan, tetapi sayangnya ia hanya dapat melihat bagian belakang taksi yang telah melaju pergi itu.
“Daniel, ada apa?” Suara lembut seorang wanita terdengar di telinganya sehingga menyadarkan dirinya kembali.
Sekilas Daniel melihat ke belakang dan menjawab dengan nada dingin. “Tidak ada apa-apa.” Kemudian ia kembali mengarahkan wajahnya kedepan seakan tak ada apapun yang terjadi.
Sudut bibir Jasmine berusaha membentuk senyum yang lembut, sayangnya senyum itu tetap terlihat seperti dibuat-buat. “Daniel, apakah kamu memiliki masalah akhir-akhir ini?” Beberapa waktu ini, Jasmine banyak berpikir tentang hubungannya dengan Daniel.
Mendengar pertanyaan itu, untuk sesaat pandangan Daniel jatuh pada Jasmine sepenuhnya. Ia menyadari bahwa akhir-akhir ini dirinya banyak melamun entah disengaja atau tidak disengaja, tidak ada yang tahu apa yang dipikirkan oleh sang Jenderal Muda.
Daniel terdiam tanpa bisa menjawab pertanyaan Jasmine. Dia sendiri merasa dirinya sangat aneh beberapa waktu ini. Berkali-kali dirinya seakan-akan selalu melihat tatapan yang Sierra lemparkan padanya pada waktu terakhir kali mereka bertemu. Tatapan penuh kekecewaan, ejekan, meremehkan dan banyak perasaan lainnya yang tak pernah ia lihat dari Sierra selama ini.
“Tidak ada yang terjadi. Hanya saja ada beberapa hal penting dan rahasia yang perlu ditangani baru-baru ini, dan Aku perlu memastikan bahwa tidak ada gangguan yang terjadi.” Jawab Daniel sambil menatap wanita di sampingnya dengan pandangan penuh kasih sayang.
Jasmine tersenyum kembali dan selintas rasa bangga bersinar di matanya saat melihat tatapan Daniel padanya.
Tatapan matanya padaku tidak pernah berubah, bahkan setelah lima tahun kami berpisah.
======
Setelah beberapa saat melewati perumahan mewah itu, taksi yang ditumpangi Sierra berhenti di depan sebuah rumah megah yang terlihat elegan bergaya Eropa. Setelah memberikan p********n taksi, perlahan Sierra turun dan berdiri dengan pandangan penuh ketidakpercayaan. Berkali-kali Sierra melihat data yang ada di ponselnya dengan alamat rumah mewah itu, memastikan dirinya tidak salah alamat sebelum menekan bel pintu gerbang.
Sebelum jarinya mencapai bel, seorang petugas berseragam menghampiri tempat Sierra berdiri. Dengan hormat Sierra memperkenalkan dirinya, “Halo, namaku Sierra, hari ini aku memiliki janji wawancara di alamat ini. Aku diminta datang ke alamat ini.”
“Oh, Nona Sierra selamat datang, Tuan Muda sudah menunggu Anda sedari tadi. Silahkan masuk. Kami sudah mempersiapkan kendaraan untuk mengantar Anda ke rumah utama.” Satpam itu tersenyum ramah sambil mempersilahkan Sierra untuk naik ke mobil buggy yang telah tersedia di depannya.
Tuan Muda?