PERKARA OTOT

1900 Words

Kemarin, feri mereka menyeberang tepat saat senja dan tiba di Kagoshima tiga jam setelahnya. Tak banyak yang mereka lakukan malam itu selain mampir di sebuah restoran kari lalu check-in di sebuah penginapan sederhana. Hanya untuk tidur, jadi tak perlu yang berbintang tinggi. Cahaya pagi musim gugur dari kota yang dikenal dengan ‘Naples of the East’ itu menemani Anne yang tengah mengeringkan surainya. Sementara itu, Ben masih tergulung selimut seperti sushi roll, tak tidur, hanya sibuk bermain game online. “Raka jam segini sudah bangun?” tanya Anne. “Sudah dong, baby. Di Jakarta kan sudah mau jam enam.” “Terus, kamu mau siap-siap jam berapa biar hangus tiket kereta kita?” Ben spontan tergelak, lama-lama ia terbiasa juga dengan repetan pembuka hari khas peri kesayangannya. “Oke. Pamit d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD