Pagi ini kali pertama Vera keluar dari rumah pasca melahirkan. Bukan tanpa tujuan dia meninggalkan putrinya di rumah tetapi dia pergi untuk melihat rencana yang dibuat oleh suaminya. Vera tak menyangka jika hari yang ditunggunya sejak lama akan datang. Karena kedua orang tuanya memilih diam dan pura-pura tak melihat kejahatan yang dilakukan oleh Eyang Tama dan Eyang Uti. Saat dia tahu jika suami dan mertuanya bermusuhan dengan Eyang Tama, Vera seperti mendapatkan angin segar. Akhirnya, dia menemukan orang-orang yang mampu mengalahkan kedua lansia itu. “Kok enggak kelihatan dari sini, Mas?” “Anak buah kita memang sudah sampai tapi belum menurunkan Kaysan.” “Lama banget! Aku tidak sabar ingin segera melihat wajah si anak pungut.” Yoga merasa jika sang istri ketularan absurd seperti dir

