Bab 29

1331 Words

Udara sore itu terasa lembut, seakan angin membawa serpihan cerita dari setiap kelopak bunga yang merekah di dalam toko kecil tersebut. Lampu-lampu gantung berwarna kekuningan menggantung rendah, menambah kesan hangat pada ruangan yang sudah dipenuhi harum campuran mawar, lily, anyelir, hingga lavender yang tersusun rapi dalam vas kaca. Sesekali, terdengar denting halus dari gunting florist yang mengenai tangkai bunga, bercampur dengan suara lirih musik klasik yang diputar pelan. Lidia berdiri di antara rak-rak kayu, matanya menyapu lembut setiap rangkaian bunga yang dipajang. Jemarinya menyentuh perlahan kelopak mawar merah, lalu berpindah pada hydrangea biru pucat yang mekar seperti bola kapas. Namun pandangannya akhirnya berhenti pada mawar putih—sederhana, lembut, namun menyimpan makn

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD