Bab 54

1059 Words

Malam semakin larut, rumah besar milik Roby darmawan nampak tenggelam dalam kesunyian. Hanya detak jam dinding yang terdengar samar, berpacu dengan waktu yang seolah berjalan lambat. Di kamar yang bernuansa hangat dengan lampu tidur temaram, Lidia terbaring gelisah di atas ranjangnya. Seprai lembut membungkus tubuhnya, bantal empuk menopang kepalanya, namun tak ada kenyamanan yang benar-benar bisa wanita itu rasakan. Lidia beberapa kali menggeliat, berguling ke kiri, lalu kembali ke kanan, seperti seseorang yang berusaha mencari posisi paling nyaman. Namun bukannya semakin tenang, dadanya justru terasa makin berat setiap kali ia memejamkan mata. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, sesuatu yang sulit ia singkirkan. Sambil menarik napas panjang, kelopak mata Lidia terbuka lagi. Panda

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD