Bab 56

1190 Words

Langkah kaki Lidia terdengar mantap saat ia memasuki gedung megah Darma Corps siang itu. Gedung pencakar langit berlapis kaca biru keperakan itu berdiri angkuh di pusat kota, memantulkan cahaya matahari yang menyilaukan. Dari kejauhan, siapa pun bisa langsung mengenali bangunan itu sebagai salah satu simbol kejayaan bisnis keluarga Darmawan. Pintu putar otomatis terbuka menyambut Lidia. Udara sejuk dari pendingin ruangan langsung menyapu wajahnya, menggantikan hawa panas terik di luar gedung. Aroma lembut parfum mahal yang disemprotkan secara berkala oleh sistem gedung berpadu dengan kilauan marmer putih yang memantulkan cahaya lampu gantung kristal. Pemandangan itu menegaskan kesan megah sekaligus profesional dari perusahaan multinasional ini. Di tangannya, Lidia menenteng sebuah kant

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD