Setelah acara surprise party yang diadakan Kinan untuk Darren, hubungan Kinan dan Darren semakin dekat. Kinan sudah membuka hatinya untuk Darren. Mereka pun sudah tidur di kamar yang sama. Kinan juga sudah tahu beberapa kebiasaan Darren. Seperti sebulum tidur Darren harus minum air putih. Dan sebelum ke kantor ia selalu meminum kopinya.
Darren sosok yang sangat rapi dan teratur dalam segala hal beda sekali dengan Kinan yang berantakan dan teledor. Tapi Kinan menganggap bahwa dirinya dan Darren bisa saling melengkapi. Tapi yang pasti ketika Darren bersamanya ia menjadi sosok yang lembut dan perhatian beda sekali jika ia berbicara dengan orang lain. Kesan pertama yang tercipta adalah arogan dan kasar.
Seperti pagi ini setelah aktivitas panas mereka yang kesekian kalinya, yang tentu saja selalu membuat keduanya puas.
Saat ini Kinan sudah bangun terlebih dulu dan sekarang ia berada di balkom untuk menikmati sinar matahari pagi. Ia begitu menikmati moment ini. Setelah ia melewatkan malam yang panjang dan panas bersama Darren.
Sementara itu di ranjang tampak seorang laki-laki yang bertelanjang d**a tertidur dengan pulasnya. Sampai ia merasakan tidak ada Kinan di sampingnya. Karena Darren sudah terbiasa tidur dengan Kinan ada pelukannya.
Darren membuka mata dan mencari keberadaan Kinan berada.
"Sayang." Panggil Darren dengan suara yang serak
Ketika ia mencari keberadaan Kinan ia melihat pintu yang mengarah ke balkon terbuka. Ketika ia berjalan mendekat, disana terdapat Kinan yang tampak cantik terkena sinar matahari. Dengan wajah tanpa make up serta hanya memakai kaos milik Darren, Kinan sangat menawan di mata Darren.
Tanpa Kinan sadari Darren memeluknya dari belakang. Awalnya ia kaget ketika Darren melakukan semua itu tapi ia jadi terbiasa bahkan ia menyandarkan kepalanya di d**a bidang Darren.
"Aku kira kamu kemana. Pas aku bangun kamu ga ada. Bikin aku panik aja." kata Darren dengan suara khas bangun tidur
" Maaf kalau udah bangunin kamu. Aku Cuma mau hirup udara segar aja." kata Kinan memberi penjelasan
Darren pun mengeratkan pelukannya pada Kinan. Kinan mulai terbiasa dengan segala perhatian yang diberikan Darren. Dan ia merasa bahwa ia mulai menyukai Darren.
"Darren boleh aku minta sesuatu dari kamu?" tanya Kinan
"Kamu mau Minta apa sayang? Aku pasti turutin permintaan kamu." Kata Darren yang mulai mengecup leher Kinan
"Darren stop ciumin leher aku. Geli tahu." Kata Kinan protes
"Aku suka leher kamu sayang. Tadi kamu mau minta apa?" Kata Darren sambil menarik Kinan untuk duduk di pangkuannya
"Hmmmm..... Boleh aku kerja lagi. Aku bosen seharian di rumah aja ga ngelakuin apa-apa." Pinta Kinan memohon
" Kinan sayang kamu ga perlu kerja lagi karena aku yang akan mencukupi semua kebutuhan kamu." Kata Darren sambil mengelus pipi cubby Kinan
"Aku tahu kamu sanggup buat nanggung semua biaya hidup aku tapi aku ga mau hidup cuma-cuma. Minimal biarin aku ngelakuin sesuatu biar ga jenuh. Dirumah kamu juga ga izinin ngerjain apa-apa. Padahal dari kecil sampai sekarang aku selalu kerja. Jadi kalau tiba-tiba aku ga ngelakuin apa-apa, buat aku bosen." Kata Kinan menjelaskan
" No, Kinan aku ga ijinin kamu kerja lagi titik." kata Darren menolak
"Ihhh... Kamu pelit." kata Kinan marah sambil menghentakkan kakinya
"Awwwww... "Kinan mengaduh karena kakinya yang masih sakit ia hentakkan
"Sayang kamu ga papa." Tanya Darren khawatir
"Sakit tahu." kata Kinan cemberut
"Dasar kekanak-kanakan gitu aja ngambek." Kata Darren mengejek
"Kalau tahu aku kekanak-kanakan dan suka ngambek ngapain mau sama aku. Mending kamu biarin aku kembali seperti Kinan yang dulu. Dan kamu bisa cari cewek yang lain." kata Kinan ngambek
Darren melihat Kinan begitu lucu ia pun tak tahan untuk menciumnya.
"Itu hukuman karena kamu suka ngambek." Kata Darren
"Curi-curi kesempatan." kata Kinan sebal
"Ok aku ijinin kamu kerja lagi tapi??" Kata Darren memberi persyaratan
" Yang bener aku boleh kerja lagi." kata Kinan senang.
"Tapi apa?" Tanya Kinan lagi
"Kamu kerja di perusahaan aku dan kamu jadi asisten plus sekretaris pribadi aku." kata Darren
"Tapi aku kan ga pernah jadi sekretaris. Gimana kalau staff biasa aja." pinta Kinan mencoba memohon
"Jadi sekretaris aku atau ga sama sekali." kata Darren tegas
Kinan berpikir sejenak daripada ga boleh ngapa-ngapain.
" Ya udahlah jadi sekretaris juga ga papa. Aku mau jadi sekretaris kamu yang penting aku ga di rumah aja bosen." Kata Kinan akhirnya
Tanpa Kinan sadari ia sudah memeluk Darren.
"Makasi Darren." Kata Kinan bahagia
Darren begitu bahagia melihat gadisnya bahagia.....