41

2305 Words

Hari -hari berikutnya berjalan dengan ritme baru yang membuat apartemen itu selalu terasa hidup. Tangisan bayi, tawa kecil, hingga obrolan singkat antara David dan Yoan saat begadang malam hari menjadi bagian dari kebahagiaan mereka. Suatu sore, David pulang lebih cepat dari biasanya. Biasanya ia pulang larut dengan wajah lelah, tapi kali ini berbeda. Ia membawa sebuket bunga lili putih bunga kesukaan Yoan dan kantong belanjaan besar. Yoan, yang sedang duduk di lantai ruang tamu sambil menemani Raja dan Ratu bermain, menoleh kaget. "Mas? Kok cepat sekali pulangnya?" David tersenyum lebar, meletakkan bunga di meja, lalu mengangkat dua kantong belanjaan. "Aku izin pulang lebih awal. Hari ini aku pengen masak buat kamu." Yoan tertegun. "Masak? Kamu? Serius?" David tertawa kecil, menaruh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD