Arron mengecup kening Emi dengan lembut, bibirnya lalu beralih menelusuri wajah halus Emi kemudian meraup bibir itu lagi. Dia menggeram pelan merasakan tangan lentik Emi menyentuh dadanya. “Ahhh ….“ Emi merintih, keningnya berkerut serta matanya terpejam. Tubuhnya menggeliat perlahan merasakan permainan jari Arron di pangkal pahanya. “Ahhh … Ssshh … Eughhh ….“ Emi meremas lengan Arron, desahannya semakin meningkat seiring gerakan tangan Arron di dalam selimut. “Mhhh … Eughhh … Arron …,“ rintih Emi. Arron hanya diam sambil menciumi leher dan d**a Emi, menghirup aroma tubuh perempuan yang selama ini dirindukannya itu. “Arron … aku ….“ “Ya, Sayang. Lepaskan saja, aku di sini untuk memuaskanmu!” bisik Arron. “Ouhhh ….“ Emi mendongak, tangannya meremas rambut Arron, yang menghisap l