“Bajunya kotor, Nona!” katanya sambil menunjuk bagian perut Rianna yang mana bajunya terkena tepung bekas adonan roti itu. Rianna refleks menunduk, dia lalu mendesah sambil memegangi pakaiannya. “Aduh jadi kotor begini. Ya sudahlah, aku nggak jadi mau bantu di sini!” tukasnya kesal mendelik pada Beatrice lalu berbalik menghentak langkah meninggalkan dapur. Beatrice dan Marta saling lirik, sejurus kemudian keduanya pun tertawa pelan. “Setidaknya adonan rotiku selamat!” kekeh Beatrice. Marta mengangguk membenarkan, sebentar kemudian wajahnya pun terlihat tersenyum sendu. “Tolong maafkan dia!” ucapnya. Senyum Beatrice pun memudar, dia lalu meletakkan adonan rotinya ke dalam sebuah baskom, sebelum kemudian meraih lap bersih untuk membersihkan meja. “Tidak perlu diambil hati, seorang an