Ara menangis sambil memakai kimono sutranya, dia beranjak pergi dari ruangan itu meninggalkan Yudha yang hanya bisa terdiam di tempatnya. Laki-laki itu menarik nafas dalam-dalam, mencoba meredakan rasa sesak di d**a.
“Itu sebabnya April tak memperbolehkan anak buahnya didekati para laki-laki di lingkungan kami!” gumamnya seraya menghembuskan nafas pelan.
Yudha sendiri tak menyangka jika Ara menganggap kebersamaan mereka sebagai suatu hubungan serius. Gadis itu terlalu dalam melihat perhatian yang diberikan Yudha dengan anggapan jika laki-laki itu mencintainya.
“Kembali ke pekerjaan, Yudha. Wanita seperti itu bisa diganti dalam beberapa detik!” tukasnya seraya melepaskan nafas cepat lalu beranjak menyusul Ara, untuk menyiapkan gadis itu sebelum dikirim pada Arron.
Sementara di lain tem
