Satu minggu kemudian. “Lo nggak mungkin naksir gue kan?” todong Valen saat berhasil menemui Nathan di restoran. Pria itu sedang lembur di dapur, mencoba sebuah resep baru yang rencana akan ia hidangkan di acara pernikahannya. “Gila aja!” Nathan mendengus, melempar lirikan tajam pada Valen yang berdiri di sampingnya. “Tipe gue bukan cewek bar-bar kayak lo.” Valen menghela nafas lega. “Soalnya chat lo ambigu banget. Untung aja deh kalau enggak, tipe gue juga bukan yang kayak lo soalnya.” Nathan tak menanggapi. Ia masih sibuk membuat hidangan. Valen melirik piring di hadapan Nathan yang terlihat begitu cantik. “Apa nih?” “Lo nggak pernah makan ini?” “Ya tahu kalau itu gyoza. Tapi kenapa sampe lembur-lembur segala bikin gyoza doang?” Valen menyandarkan kedua tangannya di atas meja, men