Menjalani hidup kembali seperti seorang lajang. Sejak meninggalkan rumah Ben, aku benar-benar berusaha menikmati hidup baruku. Ben juga tak lagi mengganggu hidupku. Apa iya dia lupa kepadaku? Rasanya tidak. Bukankah ini yang dulu aku minta darinya. Untuk tak menggangguku dulu karena aku butuh privasi. Namun, hingga satu bulan berlalu masih tak ada tanda-tanda Ben menemuiku. Jangankan mencariku, meneleponku pun tidak pernah lagi dia lakukan. Sementara aku sendiri terlalu malu jika harus mendahului mencari atau menghubunginya. Memilih berdiam diri dan membiarkan semua berjalan apa adanya. Sambil menunggu kabar selanjutnya dari Ben. Seandainya Ben telah melupakanku, atau bisa jadi Ben ingin berpisah denganku, aku juga harus siap. Meskipun dalam hati kecilku merasa aneh jika aku harus kembali