Sultan memang tak tahu siapa sosok yang baru saja memanggil istrinya, tapi yang jelas dia tahu kalau Jingga merasa tidak nyaman ketika bertemu dengan orang itu dan Sultan tahu betul, wanita yang berdiri tak jauh dari mereka pastilah pernah meninggalkan kenangan buruk pada masa lalu Jingga. "Mbak Jingga, jadi ternyata benar ini kamu, Mbak? Aku pikir aku salah lihat tadi." Mayang berjalan mendekati Jingga sambil memegangi perutnya yang telah membola. "Laki-laki ini siapa kamu Mbak?" "Saya suaminya." Jawaban Sultan membuat Jingga urung membuka mulut. "Maaf, kami sedang terburu-buru jadi tidak bisa berlama-lama." Sultan mengapit bahu istrinya, mengajak Jingga masuk ke dalam toko. "Tunggu sebentar Mbak, ada yang ingin aku bicarakan sama Mbak Jingga." Mayang meraih tangan Jingga, membu

