Eps. 101 Hari Yang Dinanti

1323 Words

Pintu terbuka keras, suara engsel berderit menambah tegang suasana. Devan berdiri tegap dengan sorot mata tajam, wajahnya penuh amarah. “Kamu malam-malam begini cari gara-gara di rumahku? Ada apa kamu datang kemari?” serunya lantang. Arvin tak memberi ruang sedikit pun bagi Devan untuk berkata-kata. Dengan satu gerakan cepat, ia menarik kerah baju Devan hingga tubuh pria itu terhentak maju. “Ba-jingan! Apa yang sudah kamu lakukan sama Rhea?” pekiknya penuh dendam. Devan terkejut sejenak, tapi rasa terhina membuat darahnya mendidih. “Lepaskan aku, Arvin!” raung Devan sambil berusaha menepis tangan Arvin. Namun Arvin menyeretnya beberapa langkah keluar hingga tubuh mereka nyaris bertubrukan di halaman. Bentakan-bentakan kasar meledak. “Kamu sudah menghancurkan hidupnya! Dia hamil karena

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD