Ruangan rapat besar itu dipenuhi oleh para direksi perusahaan, wajah mereka mencerminkan rasa ingin tahu dan keseriusan. Beberapa di antara mereka sudah terbiasa dengan pertemuan mendadak yang diadakan Ebas, tetapi kali ini suasananya terasa berbeda. Kehadiran seorang wanita yang tidak dikenal di sisi CEO mereka membuat suasana menjadi sedikit lebih tegang. Ebas berdiri di ujung meja rapat panjang itu, matanya yang tajam menyapu seluruh ruangan. Dia memancarkan wibawa dan kepercayaan diri seperti biasa, membuat siapa pun yang berada di sana tidak berani mengalihkan pandangan. Di sebelahnya, Nala duduk dengan gugup. Tatapannya tertunduk, berusaha menyembunyikan kegelisahan yang terus menguasai dirinya. Elvira, yang duduk di ujung meja dengan ekspresi tidak puas, mencuri pandang ke arah Na

