BAB TIGA BELAS. GUNDAH

1024 Words
"Kalian abis makan langsung mau pulang?" Davny menatap ke arah para tentara yang sibuk di dermaga. Sedangkan orang yang diajak bicara, Runa, juga menatap ke arah yang sama. Runa dan Davny menatap orang yang sama-sama berarti untuk mereka. Ya, mereka melihat Raka yang sepertinya sedang menjelaskan banyak hal kepada rekan sejawatnya. Runa sendiri sudah melakukan briefing kepada reporter yang menggantikannya. Jadi, yang dua orang wanita ini lakukan sekarang hanya menunggu. Runa juga hanya bisa melihat Raka, karena Saka entah berada di mana. Sepertinya briefing malam bagi anggota kepolisian berada di tempat yang berbeda. "Ya. Kami langsung pulang. Takutnya nanti membuat Mama dan Papa cemas. Kamu mau ikut kami ke rumah?" tanya Runa balik. Runa menoleh ke arah wanita cantik yang sudah menjadi pacar Raka sejak bangku sekolah menengah atas. Raka yang terkenal pendiam, dingin, dan jarang bersosialisasi, takluk dengan cewek yang super ramah dan banyak teman seperti Davny. Bahkan Saka sendiri sangat tidak percaya. Dia selalu mengatakan bahwa mungkin Raka salah makan ketika melakukan pernyataan cinta waktu itu. Atau mabuk pelajaran karena saat itu, Raka dan Davny memang dibilang teman belajar. Raka, si bintang sekolah yang paling bersinar, diminta oleh kepala sekolah untuk mengajar Davny, si bintang lainnya yang kekurangan sinarnya. Davny dan Raka saat itu sama-sama bersinar dengan caranya sendiri. Raka bersinar di bidang akademisi, si juara olimpiade tingkat internasional. Sedangkan Davny bersinar di bidang modeling dan semacamnya. Wajah ayunya sudah menghiasi majalah dan dunia modeling sejak remaja. Davny begitu mendalami perannya di dunia modeling. Hingga akhirnya, nilai pelajarannya di sekolah benar-benar tertinggal sangat jauh. Cukup klise seperti cerita dalam novel yang selalu Runa baca. Hubungan Raka dan Davny juga di awali dengan cekcok. Yang bahkan setiap kali bertemu di wilayah sekolah saat itu, mereka akan selalu mengeluarkan cakar masing-masing. Sekarang, Raka dan Davny bisa dibilang pasangan yang paling dicintai oleh surga. Hanya menunggu Davny siap untuk menikah, dan mereka benar-benar akan membuat para followers di aplikasi sosial media mereka berdua iri. Bahkan Runa juga kadang merasa sangat iri. Di mana dia benar-benar ingin mendapatkan pasangan, setidaknya seperti Saka atau Raka. Meski inginnya Runa adalah pasangan seperti Papanya, Satrya. "Inginnya ikut. Tapi—" jawab Davny. Ucapannya itu terpotong karena memang Davny tidak ingin mengucapkannya. Runa sendiri sudah tahu tentang kegundahan dari pacar kembarannya ini. Meski Davny hampir mendekati sempurna, hubungan mereka sedikit ditentang oleh Mama si kembar. Ya, Lisa sebenarnya tidak terlalu sreg dengan Davny. Meski tetap memperlakukan Davny dengan ramah, ketika model kelas dunia itu berkunjung ke rumah. Bagi Lisa, ibu dari si kembar, dia ingin anaknya memiliki pendamping hidup yang hidupnya tidak terlalu glamour. Sedangkan Davny, hidup dalam dunia yang tidak disukai Lisa. Terutama karena seorang model, pastinya sering pergi ke club atau bar. Meski club atau bar yang didatangi Davny bukanlah tempat yang bisa sebarang orang bisa masuk. "Aku tahu apa yang kamu khawatirkan. Datang saja dan cobalah tarik perhatian Mama. Kamu sendiri tahu kalau Mama suka sekali masak. Aku juga tahu kamu sudah kursus masak. Kamu bisa tanya-tanya Mama soal sebuah masakan. Mama pasti akan mengajarimu dengan senang hati. Dan ini bisa jadi nilai plus buat kamu," ucap Runa. Dia benar-benar ingin mendukung hubungan Davny dan Raka. Sebagai kembaran Raka, Runa benar-benar tahu bagaimana perasaan Raka kepada Davny. Bagaimana cintanya Raka kepada gadis di depannya ini. Dan lagi, Runa tahu bahwa sang Mama tidak akan menentang pilihan Raka. Kecuali jika memang gadis pilihan Raka adalah seorang trouble maker. "Oke. Aku akan ikut kalian ke rumah." Davny mengangguk setuju setelah berulang kali diyakinkan oleh Runa. Terlebih lagi, saat dia melihat senyum menenangkan Raka yang diarahkan untuk mereka berdua. Davny sama sekali tidak cemburu dengan kedekatan Raka dan saudara-saudaranya. Bahkan selama ini, Davny mencoba untuk mengambil hati semua orang yang penting bagi Raka. Hanya hati sang Mama yang belum bisa Davny ambil sepenuhnya. Lagi pula, masalah ini bersangkutan dengan pekerjaan Davny selama ini. Yang mana bagi Davny, modeling juga merupakan hidupnya. Yang sejak remaja sudah Davny perjuangkan. Bahkan hampir mengabaikan sekolahnya, jika saat itu Davny tidak bertemu dengan Raka. Sehingga, sekarang Davny seolah berada di jalan buntu. Dia tidak ingin meninggalkan modeling. Sehingga Davny mencoba untuk mengambil hati Mama Lisa dengan cara yang lain. Salah satunya adalah dengan kursus memasak. Davny juga mencoba berbagai cara untuk bisa merawat bunga-bunga. Ke dua hal ini adalah dua hal yang paling Mama Lisa suka. Di mana Runa yang memberitahu semuanya. "Ayo, sepertinya Saka sudah selesai. Kita bisa tunggu Raka di mobil," ajak Runa. Davny mengangguk. Dia ikut bangkit dan berjalan bersama Runa. Managernya sudah dia beritahu tentang dirinya yang akan pergi ke rumah Raka. Untung saja, jadwal hari ini sedang free. Sehingga managernya tidak mencegah kepergian Davny. "Managermu tidak masalah?" tanya Runa. dia melihat ke arah wanita yang selalu saja merecoki kegiatan harian Davny. "Aku free. Dia gak bakalan ganggu," jawab Davny sambil tertawa. Dia tahu bahwa Runa sedikit memiliki dendam dengan managernya. *** Lisa menatap ke arah suaminya, Satrya, yang sedang termenung. Sedangkan Lisa sendiri tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh suaminya itu. Lagi pula, suaminya benar-benar seperti tidak ingin cerita. Sehingga Lisa sama sekali tidak ingin mengganggu. Jika sudah saatnya, Satrya pasti akan memberitahunya. Hidup bersama Satrya hampir tiga puluh tahun, membuat Lisa mengenal Satrya luar dalam. Tidak ada rahasia di antara mereka. Jika memang ada rahasia yang disimpan, itu artinya belum waktunya untuk memberitahu dirinya. Jadi, Lisa hanya akan diam dan menunggu. "Kamu gak mau tanya?" tanya Satrya dengan tiba-tiba. Dia melihat istrinya, yang sudah menemaninya cukup lama, dengan penuh cinta. Sedangkan Lisa, yang sedang membolak-balik majalah, hanya bisa menutupnya pelan. Lalu menghela napas secara perlahan. "Apa yang harus aku tanya? Aku bahkan enggak tahu apa yang kamu pikirkan," ucap Lisa dengan santai. Dia tersenyum sangat manis. Seolah-olah tidak memiliki beban atau rasa takut sama sekali. "Kamu gak takut kalau aku selingkuh? Lalu selingkuhanku hamil jadi aku banyak beban pikiran seperti ini?" tanya Satrya lagi. "Atau mungkin tiba-tiba saja aku bangkrut karena semua harta dibawa oleh selingkuhanku?" tanya Satrya lagi. Dia menatap ke arah Lisa dengan wajah memelas. Benar-benar seperti ingin mengatakan bahwa semua yang dikatakannya benar adanya. "Kenapa hanya diam sambil senyum-senyum begitu? Katakan sesuatu," ucap Satrya lagi. Dia gemas karena sang Istri hanya menatapnya dengan tanpa minat.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD