Menolongmu Diam-Diam

1372 Words

Alika duduk di tepi ranjang yang dingin, menatap kosong ke arah tirai jendela yang bergoyang pelan ditiup angin malam. Kamar ini begitu luas, begitu mewah, namun baginya hanya terasa seperti penjara. Setiap dinding, setiap perabot, hanyalah jeruji tak kasat mata yang mengikatnya dalam kebisuan. Rayven telah kembali dari luar negeri dua hari lalu, membawa serta amarah dan curiga yang tak pernah benar-benar padam. Sejak pertemuan singkatnya dengan Nathaniel di kampus, Alika tahu posisinya semakin rapuh. Rayven tak lagi meninggalkannya sendirian tanpa pengawasan; bahkan para pelayan kini menatapnya dengan mata yang seakan menjadi kamera tersembunyi. Namun malam itu, ketika Rayven keluar dengan mobil hitamnya untuk menghadiri pertemuan bisnis yang katanya mendesak, Alika merasakan sesuatu ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD