Jonson menepuk tong besar berisi air es di depannya. “Satu per satu. Mulai dari barisan pengawal.”
Seorang pengawal maju, wajahnya pucat. Algojo langsung menekan kepalanya ke dalam air es. Gelembung-gelembung keluar, tubuh pria itu meronta. Jonson menghitung dingin.
“Satu… dua… tiga… empat…”
Pengawal itu ditarik keluar dalam keadaan megap-megap, tubuhnya menggigil. Jonson menatapnya sebentar lalu mengangguk.
“Lolos. Berikutnya.”
Satu per satu pengawal maju. Ada yang berhasil bertahan, ada yang hampir pingsan tapi diselamatkan tepat waktu.
Ketika giliran seorang maid, tangisnya pecah sebelum kepalanya bahkan menyentuh air.
“Tuan Jonson, saya hanya pelayan dapur! Saya tidak tahu apa-apa! Tolong… jangan paksa saya…”
Jonson menatapnya datar. “Semua orang di rumah ini sama pentingnya. K
