Pagi itu, sinar matahari baru saja menembus tirai tebal kamar utama Mansion Romano. Burung-burung berkicau lembut di taman luar, tapi suasana kamar masih tenang. Caroline masih terlelap di bawah selimut putihnya.
Alessandro membuka matanya lebih dulu. Dengan hati-hati, ia menyingkap selimut agar tidak membangunkan istrinya. Ia berjalan ke kamar mandi, air shower terdengar menetes lembut selama beberapa menit.
Tak lama kemudian, ia keluar dengan setelan golf berwarna putih dan hijau muda rapi, berkelas, dan beraroma segar. Ia menatap Caroline yang masih tidur pulas. Senyum lembut terukir di wajahnya.
Alessandro duduk di tepi ranjang, jemarinya menyibak rambut Caroline yang menutupi wajahnya.
“Good morning, baby girl,” ucapnya pelan sambil mencium kening Caroline.
“Maaf, aku harus perg
