“Gimana cara bujuknya.” Isyana mulai kebingungan, mencari cara untuk membujuk Albi.
Yakin seribu persen, lelaki itu akan menolak. Tapi Isyana tidak mungkin melewatkan kesempatan emas ini, selain mendapatkan bayaran yang cukup tinggi, juga untuk memulihkan nama baiknya. Anggap saja sebagai investasi jangka panjang, karena setelah bercerai ia tidak akan lagi mendapat pasokan biaya dari Albi.
“Ayo berpikir, Isyana. Bagaimana cara membujuk lelaki itu. Ayo!!” Isyana memegang kepalanya, memutar otak.
Teringat akan pepatah seseorang, lelaki akan mudah dibujuk dengan satu cara, yakni buatlah dia merasa puas. Puas dalam artian banyak hal, tapi yang paling penting di ranjang. Isyana menghela, apakah ia harus menggunakan cara itu untuk membujuk Albi?
Menggodanya dan memuaskan Albi?
Isyana ber
