“Sayang banget ya sama suami,” Febi tersenyum, menatap ke arah Isyana yang sejak tadi diperhatikannya. Ia terus menatap layar ponsel, foto pernikahan keduanya yang pernah diunggah beberapa waktu lalu. “Apa?” Isyana menoleh, sadar menjadi perhatian Febi. “Kangen ya, baru sehari nggak ketemu dah rindu berat.” Isyana terkekeh. “Nggak juga, tapi gue khawatir seharian ini di nggak kasih kabar.” Jujur, Isyana khawatir dan sangat ingin tahu dimana dan apa yang dilakukan lelaki itu hari ini. “Sesibuk-sibuknya, nggak mungkin kan sampai gak pegang hape. Kirim pesan nggak butuh waktu dua jam ko,” tanpa sadar ia mengeluhkan sikap Albi yang terkesan acuh. “Kenapa Lo ketawa? Lucu emang?” Isyana menatap kesal ke arah temannya yang justru tertawa, merespon keluhannya barusan. “Lo bucin banget, Na

