77. tidak akan berpisah

1292 Words

Menatap sosok lelaki yang tengah tertidur di atas kasurnya, Isyana kesal dan marah, tapi ia tidak bisa melakukan apapun. Lelaki itu harus segera pergi dari rumahnya, sangat berbahaya. Bahkan beberapa waktu lalu pun ia sempat terlena dengan pelukan hangatnya, yang membuat ia merasa begitu nyaman. Tapi itu hanya semu, tidak nyata. Lelaki itu pandai memanipulasi situasi, mencari celah dimana Isyana terlena sehingga tidak mampu menolak pesonanya. Masih dengan berusaha keras menahan air mata, ia berusaha tegar. Rasanya begitu sulit mengartikan sikap Albi saat ini. Di satu sisi Isyana begitu mencintainya tapi ia tidak mau hidup dengan lelaki yang sudah mengkhianatinya. Bayangkan itu kembali berpura-pura dalam kepalanya, tidak pernah hilang dan nyaris menghantuinya setiap malam, yang membuat Is

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD