Isyana terbaring diatas tempat tidur, dengan selimut menutupi tubuhnya hingga sebatas pinggang. “Aku akan memanggil dokter.” Ucap Albi setelah memastikan Isyana mengalami demam, dan kondisinya melemah. Isyana memalingkan wajahnya, untuk saat ini tidak ada satupun perlakuannya yang bisa membuat hati Isyana luluh dengan mudah seperti dulu. Albi hanya menghela lemah, saat Isyana menunjukkan ketidak inginanannya untuk bicara. “Buat dirimu nyaman, dokter akan segera datang dan aku akan membuatkan makanan untukmu.” Lelaki itu melangkah keluar, entah apa yang akan dilakukannya di luar kamar, sementara Isyana hanya mampu membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Selain lemas, ia pun merasa kepalanya berat dan sakit. Mungkin karena terlalu banyak menangis dan juga menghabiskan tenaganya unt

