40. Sejumput Masa Lalu

2358 Words

Back to Naya’s POV Aku pasti sudah gila. Bibirku tak bisa berhenti tersenyum melihat betapa Mas Iqbal terlihat telaten sekali memijit kakiku. Matanya terlihat fokus, tangannya pun bergerak hati-hati. Aku baru saja keseleo di kamar mandi. Memang sakit, tetapi sebenarnya tak separah itu. Namun, Mas Iqbal memberikan reaksi yang cukup berlebihan seolah keseleo yang ini membuatku cidera. Tiga hari sudah kami menghabiskan hari di Nusa Penida, dan ini adalah malam keempat. Tadi kami pergi ke salah satu objek wisata paling terkenal di sini, yakni Pantai Kelingking. Saking takjubnya kami dengan pemandangan yang ada, kami sampai enggan pulang. Kami lama sekali di sana, benar-benar tak bosan menikmati setiap sudutnya. Tak terhitung pula berapa ratus foto yang Mas Iqbal ambil. Entah itu fotoku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD