Sebenarnya Nurul termasuk orang yang mudah iba pada siapa saja. Buktinya, sekalipun Lukman dan Sekar sudah menyakiti hatinya, dia masih berkenan memberikan rumah milik Lukman pada pasangan itu. Lagipula rumah milik Pras ini sudah jauh lebih besar dari rumah Lukman, Nurul pun tak mungkin tinggal di dua tempat. Mubazir juga rumah itu kosong. Mungkin Lukman dan Sekar lebih membutuhkan. Apalagi ia dengar Lukman sudah di depak dari nama keluarga dan kini jatuh miskin. Kasihan juga dengarnya. Memang, awalnya itu adalah rumah untuk Lukman dan Nurul tempati, hadiah dari kedua orang tua Lukman. Tapi karena kelakuan Lukman sendiri, rumah itu jadi berpindah atas namanya. Sebagai konpensasi atas kelakuan Lukman padanya tempo hari. "Sayang, kamu yakin?" Pras yang sudah rapi berpakaian mendekati ist