19~BC

1538 Words

Cinta mendorong pintu kamar dengan amat perlahan. Sangat berhati-hati, karena ia sengaja pulang larut malam. Lampu di kamar juga sudah padam, menandakan Bias saat ini sudah tertidur lelap. Begitu pintu terbuka dan cukup untuk dirinya menyelinap masuk, Cinta menutupnya kembali dengan penuh kesabaran dan kehati-hatian. Kakinya mengendap pelan. Berjinjit dengan hati-hati dan menahan napas, seolah takut jika helaannya bisa membangunkan Bias seketika. Tantangan selanjutnya adalah pintu geser untuk memasuki walk in closet. Cinta bahkan harus mendorong pintu tersebut sedikit demi sedikit, agar suaranya tidak terlalu memancing keributan di kamar. Cinta hanya membuka sedikit celah, kemudian masuk dengan memiringkan tubuh langsingnya. Setelah berhasil masuk dan menutupnya kembali, Cinta segera m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD