47~BC

1390 Words

“Morning,” sapa Bias yang berusaha bangun lebih pagi, agar bisa melihat Cinta terbangun. Ada hal yang sangat ingin ia lakukan, untuk membalas perbuatan yang pernah dilakukan gadis itu padanya. “Atau, haruskah aku lempar hape dan bilang … buka hapemu?” Cinta yang baru membuka mata, langsung menatap Bias. Ia masih terjebak dalam kantuk dan belum sepenuhnya sadar. Masih diam dan mencerna semua hal yang berputar di kepala. Aneh rasanya melihat cahaya matahari sudah masuk ke kamar, padahal biasanya ia bangun saat hari masih gelap. Tidak hanya itu, Cinta juga merasakan nyeri di sekujur tubuhnya. Seolah baru melewati malam panjang yang sungguh melelahkan. “Kamu …” Cinta menarik napas. Beralih menatap langit-langit kamar. Detik itu juga, Cinta menyadari jika ia tidak berada di kamar biasanya.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD