"Hei, Nona! Anda sudah gila! Kenapa Anda menampar majikan saya?" Pak Agus naik pitam menyaksikan gadis yang tak sengaja ia tabrak menampar Sadewa tanpa alasan. Sepertinya wanita itu tidak tahu siapa pria yang berada di dekatnya. Sikap lancangnya bisa saja menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Sedangkan Sadewa masih memegangi pipi dengan menatap tajam gadis itu. Keduanya masih bertatapan, tidak nampak sama sekali ketakutan dari wajah si gadis. "Kenapa? Wajar aku marah karena kalian hampir menabrakku. Lihat itu!" Ia menunjuk makanan yang berserakan di atas aspal. "Makanan yang susah payah aku masak untuk nenekku hancur gara-gara kalian!" ujarnya dengan kilat emosi. "Ini salah saya yang kurang berhati-hati membawa mobil. Tapi kenapa Anda malah menampar majikan saya?" "Aku tidak ped

