43. Another Secret

1041 Words

Camelia memegangi pipinya yang terasa perih akibat tamparan Bibi Rachel. Matanya sudah mengembun, bukan karena rasa nyeri di pipinya, melainkan karena rasa sakit di hatinya. Dia tidak menyangka kini bibinya berani main tangan, padahal selama ini pertengkaran mereka hanya hanya sebatas beradu mulut saja. "Bibi berani menamparku?!" tanya Camelia, dengan nada meninggi yang terdengar bergetar. "Maka dari itu jaga ucapanmu! Aku dan Nial melakukannya karena suka sama suka, tidak ada paksaan sama sekali!" Bibi Rachel membela diri, namun ucapannya terdengar memuakkan di telinga Camelia. "Cukup, Bibi! Aku tidak mau mendengar apapun lagi!" Camelia menutup kedua telinganya. Dia sudah tidak sanggup mendengar cerita tentang bibinya dan mantan kekasihnya itu. "Cepat lakukan apa yang aku minta atau a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD