"Kakak ngapain sih ngajak aku pulang? Aku masih pengin makan!" Rengek Anggia, gadis itu terlihat kesal. Ketika Langit mendorongnya ke dalam mobil. Dasar laki-laki menyebalkan. Ia bukannya menjawab pertanyaan Anggia. Tapi malah keluar, dan menutup mobilnya. Kemudian masuk dipintu kemudi, duduk di kursinya, dan mulai menyalakan mobilnya. "Kak, Langit!" Anggia masih ingat, bagaimana enaknya daging bakar tadi, ia ingin menikmatinya lagi. Tapi manusia tampan yang memang dasarnya cemburuan itu. Malah memaksanya pulang dan tidak mendengarkan ocehannya. "Kak Langit ngeselin, ikhs!" Masih sama, Langit tetap diam. Hingga mereka sampai disebuah parkiran. Di depan minimarket. Langit keluar, lalu diikuti Anggia. Karena laki-laki itu tidak membuka kan pintu untuknya. Anggia mengekorinya dari belak