28

1832 Words

Cerita tentang kebenaran Panji pun harus diungkapkan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Lalu bagaimana dengan Firman?! Setelah kejadian malam itu pun Firman tidak pernah menampakkan batang hidungnya lagi. "Terima kasih sudah mau menerimaku apa adanya Fadila." ucap Panji pelan. Kedua bibir mereka sudah terlepas satu sama lain. Rasanya ingin mengulang kembali namun ragu karena malu dengan orang-orang disekitar mereka. "Aku yang berterima kasih karena Mas Panji telah ada untukku dan banyak mengajarkan arti cinta dan ketulusan yang sesungguhnya." ucap Aya pelan. "Aku tidak sempurna Aya. Aku takut kamu malu mengakuiku." ucap Panji pelan. "Ini soal hati dan ini soal rasa. Tidak semudah yang kamu bayangkan Mas?! Menanti itu lama dan membutuhkan kesabaran. Aya tidak mau menunggu lagi, cukup k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD