Aya pun dengan cepat membalikkan tubuhnya memastikan kebenaran pendengarannya tadi. Wajahnya masih sembab dan matanya menyipit karena bengkak. "Kamu tidak membohongiku kan?!" tanya Aya dengan cepat. "Tidak Aya. Tapi pakailah cincin ini kembali Aya. Panji akan sedih bila melihat cincin ini terlepas dari jarimu." ucap Wibisono begitu menohok bagi Aya. Aya pun berjalan menghampiri Wibisono dan mengambil cincin itu lalu memakaikan kembali cincin itu ke jari manisnya. Gertakan itu ternyata mampu membuat Mas Nunu dan Mas Wibisono luluh dengan permintaan Aya yang cukup sederhana, namun bagi keduanya itu adalah suatu musibah besar. Mereka harus menyiapkan hati secara lahir dan batin sebelum ada pertumpahan tangisan antara Aya dan Panji. Nunu sedang membayar ke kasir, sedangkan Wibisono pun men