Ch-102

1733 Words

Wajah Zee tetap memucat, sementara Joana dengan santai memeriksa berkasnya. "Kenapa? Kamu mau seharian duduk di sini?" Tanya Joana pada pria di depannya tersebut. Zee terhenyak, dia malu sekali. Joana mengusirnya perlahan dengan rangkaian kata-kata begitu manis. "Oke, saya akan pergi keluar." Dengan kikuk Zee segera berdiri lalu keluar dari dalam ruangan kerjanya. "Astaga! Aku ketahuan! Orang sepertiku bisa dengan mudah ketahuan olehnya??" Bertanya-tanya pada dirinya sendiri sambil menuruni tangga menuju ke lantai bawah. "Aku saja ketahuan! Apalagi kamu anak kemarin sore!" Frans bersimpangan dengannya. Zee membeku, dia menoleh ke belakang. Punggung Frans telah berlalu di tikungan tangga. "Astaga! Mampus! Mampus!" Zee memukuli kepalanya sendiri, dia mengawasi sekitar. Khawatir jik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD