Wajah Sean yang awalnya tampak sangat dingin tanpa ekspresi sedetik kemudian dia terlihat memasang senyuman begitu dia kembali membuka pintu perawatan Oceana. “Maaf Tante kalo saya perginya lama,” ujar Sean, dia berjalan mendekati Amira seraya tersenyum tipis. “tadi ada urusan sebentar.” “Nggak kok ... tante ngerti, bos muda kayak kamu pasti sibuk, kan?” Sean tidak membantah ataupun membenarkan. “Tante pasti capek, gimana kalo saya anterin Tante kembali ke hotel?” Amira menatap Sean seraya mengerutkan keningnya sejenak lalu kemudian menjawab pertanyaan Sean. “Nggak Tante nggak capek kok,” tolak Amira dengan halus. “Lagian Tante masih mau nemenin Oceana.” “Gapapa Tante biar saya anterin aja,” ujar Sean terkesan maksa, bukan apa-apa dia hanya ingin segera pergi mencari Oceana. “Mas