Amelia POV
Mendengar kata-kata Mama yang dengan tegas menolak memberi restu pada hubunganku dengan Samuel, darahku mendidih. Ini bukan pertama kalinya. Mama selalu seperti ini, berpikir bukan tentang kebahagiaanku, tapi tentang dirinya sendiri. Dia tidak ingin aku menikah lagi, bukan karena dia peduli pada pilihanku, melainkan karena dia takut kehilangan “brankas” yang menopang gaya hidup mewahnya. Jika aku menikah, siapa yang akan terus memenuhi kebutuhannya? Siapa yang akan memastikan dia tetap bisa menjalani kehidupannya yang glamour dan gemerlap?
Baginya, menikah dengan siapa pun, bukan hanya Samuel, berarti aku akan menjadi seorang istri yang memiliki tanggung jawab pada suamiku . Dan tanggung jawab itu, dalam pandangannya, akan menjauhkan aku dari kewajibanku padanya. Mama tahu,
