Bab 22 Antara hati dan hasrat

1072 Words

Gibran berdiri terpaku, napasnya tersengal, seolah setiap kata Nayla menancap tajam di dadanya. Tangannya menggenggam pergelangan Nayla, mencoba menahan keinginan yang berontak. Namun Nayla selalu tahu batas tipis yang bisa ia tekan, dan malam ini, ia menekan lebih dalam dari biasanya. “Gibran…” Suara Nayla lembut, tapi di balik kelembutannya terselip d******i yang membuat Gibran tak mampu mengalihkan pandangan. Matanya menelusuri wajah Gibran, setiap ekspresi, setiap getar napasnya. “Aku ingin merasa kamu benar-benar milikku. Bukan setengah, bukan pura-pura… tapi seluruh hatimu, sekarang.” Gibran menelan ludah, jantungnya berdegup kencang. Ia tahu, setiap langkah yang ia ambil malam ini bisa menghancurkan dirinya sendiri. Rania… nama itu terus berbisik di dalam kepalanya, tapi bibir Nay

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD