Bab 72. Nasib Jolina

1155 Words

Meskipun sudah berusaha melupakan kejadian yang terjadi di hotel tadi, kenyataannya pikiran itu tetap bergelayut di benak Liona. Arya dan aksinya yang nekat terus menghantui pikirannya, meskipun sekarang ia sudah berada di rumah dan mencoba menenangkan diri. Dengan tubuh yang terasa lelah, Liona membaringkan diri di atas ranjang. Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB, tetapi matanya enggan terpejam. Pikiran tentang Arya terus berputar—terlebih bagaimana keluarganya memberikan respon yang sangat positif terhadap pria itu. "Ini benar-benar gila," gumam Liona dalam hati. "Apa mungkin perasaanku untuk Arya belum benar-benar hilang? Tapi bukannya pria yang sebenarnya aku cintai adalah Kak Levin?" Jujur saja, ia merasa bingung dengan perasaannya sendiri. Seperti ada dua sisi dalam hatinya yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD