10 | Sebesar Hasrat

1222 Words

"Ngapain kamu di sini?" Astagfirullah, mulut siapa itu? Mulut ibu. Rea sedang duduk di teras menunggui yang pegang kunci pulang, dengar-dengar sedang pengajian di masjid. Iya, Rea balik kampung lagi. "Kok, ngapain? Ya, pulanglah. Ini masih rumah tempat Rea pulang, kan, Bu?" timpal Realine. Ibu membuka kunci sambil mengoceh. "Ya, kan, kamu kemarin udah pulang. Terus ngapain sekarang pulang lagi? Kalo mau begini, kemarin kamu di sini aja nggak usah ikut calon suamimu, Re. Dan kalaupun mau ke sini lagi, bawalah masmu sama keluarganya. Kan, itu yang Ibu minta." Rea mengerling. Anak pulang bukannya disambut sukacita malah diberondong ocehan sepanjang jalan kenangan. Dilepasnya sandal, lalu ngeluyur mendahului langkah ibu, sampai lupa Rea belum cium tangan. Kena semprot ibu lagi. "Ya, maa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD