⚠️Kebencian Dibalik Pertolongan ⚠️

1341 Words

Ruangan kerja Alvaro makin terasa mencekam. Asap rokok tipis melayang, cahaya lampu gantung hanya menyoroti sebagian meja besar dari kayu gelap. Arielle berdiri di sisi kursi suaminya, tegap meski hatinya bergejolak. Pintu terbuka. Matteo masuk dengan langkah mantap, dan di belakangnya sosok perempuan berambut cokelat gelap menyusul. Reina. Mantelnya hitam, langkahnya anggun, sorot matanya menusuk dengan percaya diri. Arielle spontan menegang, dagunya terangkat sedikit. Alvaro hanya mengerjap singkat, rahangnya mengeras. “Matteo,” suara Alvaro berat, “kau bawa dia ke sini?” Matteo menunduk hormat. “Tuan, obat yang dipakai Ellise bukan jenis sembarangan. Saya butuh seseorang yang bisa membaca jalurnya. Reina paham lebih banyak dari siapa pun.” Arielle berdesis lirih. “Kau pikir dia bis

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD