Bab 33 Aftermath

1190 Words

Mereka baru berpisah setelah ciuman itu, napas keduanya masih belum sepenuhnya kembali normal. Tangannya masih saling terkait ketika mereka keluar dari ruang kontrol menuju koridor belakang studio. Koridor itu biasanya riuh, tapi malam itu hanya disinari beberapa lampu neon dan langkah para kru yang sedang merapikan alat, tapi semuanya melirik diam-diam. Tidak heran. Tayangan barusan sudah terasa seperti gempa di tengah kantor. Seseorang dari tim produksi berdiri sambil membawa tablet yang masih menampilkan kolom komentar live. “Pak Rafka… Bu Anggita… ini sudah trending lima besar dalam tiga menit.” Anggita otomatis memutar tubuhnya. “Lima besar? Cepat amat.” “Yang nomor satu apa?” tanya Rafka, datarnya elegan seperti biasa. Asisten itu menelan ludah. “Hashtag #FahmiKenaBatunya sama

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD