Malam Panas

1315 Words

Cup! Bibir mungil itu menempel lembut pada bibir Dominick yang kaku. Bagi Sherina, itu bukan sekadar keberanian bodoh—itu taruhan terakhirnya. Nafasnya tercekat, seluruh tubuhnya bergetar, tapi dia menutup matanya erat, membiarkan detik itu berjalan. Dominick membeku. Detak jantungnya yang semula berat kini berdegup keras, berlari kencang tak terkendali. Sentuhan hangat dari bibir gadis itu menyulut sesuatu yang belakangan ini dia kubur dengan alkohol dan amarah. Sejenak, dia seolah ditarik ke dalam kegelapan kepalanya—bayangan samar seorang wanita lain, wajah lembut yang mencoba menyentuhnya. Namun, kesadaran kembali menghantam. "Cukup!!" Teriak Dominick dengan mengibaskan tangannya. Dorongan keras dari dadanya membuat Sherina terhuyung. Gadis itu terjatuh ke ranjang dengan telentang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD