Benci, dan cinta. Dua kata dengan makna yang saling bertentangan, namun memiliki jarak yang begitu tipis, dan emosi yang hampir sama. Bahkan, ilmu sains, pun, berhasil menunjukkan, bahwa benci dan cinta secara intrinsik saling terkait satu sama lain, membawa sensasi berbeda setiap detiknya, sebagaimana dibuktikan oleh sebuah studi tahun 2017 yang mengklaim, bahwa semakin kita membenci seseorang, maka semakin besar pula kemungkinan kita untuk mencintainya. Begitu juga sebaliknya. Tak jarang, banyak pasangan yang memilih memutuskan hubungan dipertengahan jalan, ketika rasa benci mulai menguasai diri salah satunya. Dan ada pula yang memutuskan untuk berkencan dengan seseorang yang sangat dibencinya, setelah rasa cinta tiba-tiba tumbuh tanpa permisi. Meskipun awalnya tak ada yang menyad