27

1018 Words

Nayla menoleh ke arah Utama yang masih emngunyah makanan di mulutnya. "Mau tanya apa Mas?" tanya Nayla mulai penasaran. Tidak biasanya Utama mengajak bicara Nayla terlebih dulu.Kalau pun mengajak bicara pasti ketus, dingin dan penuh emosi. Seperti orang yang sedang mengajak bergelud saja. Tapi, sorot Utama malam ini begitu terlihat sendu dan penuh sekali denagn masalah. Entah apa yang sedang suaminya pikikan saat ini. Apa tentang ancaman Kakek Mahesa? Atau cerita kehamilan Jesica? Atau apa? Jangan -jangan Utama kaget, kalau ternyata Jesica tidak tewas malam itu? Lalu ini perbuatan siapa? "Kamu percaya kalau Jesica masih hidup?" tanya Utama dengan ragu. Nayla mengangguk mantap. Nayla jelas pernah bertemu Jesica. Nayla tidak mungkin salah orang, bukan? "Percaya," jawab Nayla. "Kamu per

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD